Jumat, 22 Januari 2010

Kaum Sufiah

Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Abu Hurairah, " Ahli Sufiah itu adalah tamu tamu orang Islam, mereka tidak memiliki keluarga, mereka tidak mencintai harta benda, hati mereka tidak terikat kepada seorang manusia pun, kecuali hanya kepada Allah & Rasulnya."

3 tingkatan ringkas kesadaran manusia dalam kerangka umum ilmu Tasawwuf yang jadi pedoman kaum sufi, adalah :

1.Nafs Amarah : Nafsu yang bersifat hewani & sulit dikendalikan

2.Nafs Aluwwamah : Kesadaran memerangi hawa nafsu

3.Nafs Muthmainnah : Kesadaran akan Tuhan

Bab ini tidak akan dikupas lebih jauh dan pembahasan akan lebih pada personifikasi para Waliyullah dalam perjalanan hidupnya secara ringkas.




Jejak Waliyullah

Banyak prasangka buruk yang berasal dari mereka yang tidak percaya perihal adanya manusia setingkat WALI atau sering disebut sebagai Waliyullah, meski didalam Al-Qur'an telah dijelaskan :
"Ingatlah, sesungguhnya wali2 Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Yaitu orang orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira didalam kehidupan di dunia ini dan dalam kehidupan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat2 (janji2) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (Q.S. Yunus: 62-64)

Pada masa ini banyak orang yang menaruh curiga pada ajaran kaum sufi. Banyak yang apriori dan beranggaban bahwa mereka adalah ahli bid'ah, ahli takhayul dan kurafat. menjadikan mereka (Para kaum sufi) banyak di caci maki, dihina dan bahkan yang lebih keji lagi, mereka dianggab kafir...!

Sesungguhnya, menurut imam Ghazali : "Kaum Sufiah itulah (ahli Tasawwuf) yang benar2 telah menempuh jalan yang dicontohkan oleh Rasullah SAW dan yang dikehendaki Allah."

Selanjutnya menurut Al-Ghazali ditegaskan dalam kitab Ihya'Ulumuddin : "Barang siapa yang membantah atau mengingkari tentang adanya manusia tingkat wali, maka ia juga mengingkari adanya manusia tingkat Nabi."

Dikatakan oleh Al-Ghazali, bahwa Waliyullah itu mempunyai kekuatan jiwa/bathin yang sangat kuat sekali karena bersih dan sucinya hati mereka. Bersihnya hati mereka bagaikan cermin yang amat bersih , bersih dari segala jenis kotoran, seperti maksiat dan bersih pula dari sifat2 buruk. Dengan demikian mereka mudah menangkap atau menerima segala hal yang bersifat suci dari pancaran Nur Illahi.
Keistimewaan yang mereka miliki a. l :

1. Waliyullah dapat melihat dalam keadaan sadar atau jaga, apa-apa yang oleh orang kebanyakan (awam) hanya bisa dilihat dalam mimpi.

2.Jika pada jiwa orang kebanyakan (awam) hanya ingin mempengaruhi diri sendiri oleh kekuatan kemauannya, sedang para Waliyullah dapat juga menggerakkan badan atau diri orang lain.

3.Ilmu para Waliyullah didapat dengan ilham/wahyu, sedang pada orang kebanyakan/ awam didapat dengan jalan keuletan belajar.

Jika ditelisik sesungguhnya ajaran para kaum Sufi itu memang berasal dari ajaran Nabi/Rosulullah SAW sendiri. Bila ditengok sejarah kehidupan Rasulullah SAW sebelum beliau diangkat menjadi Rasul. Beliau sesungguhnya suka dan sering menyendiri, berkhalwat atau menyepi di Gua Qhira. Didalam Gua beliau melatih diri, mengasah jiwa dan bathinnya dengan sangat tekun, tafakhur, berdzikir, berfikir dan berjihad. Beliau memperhatikan segala hal tentang kehidupan, alam dan susunannya, melatih mata bathinnya dan berkomunikasi vertikal dengan sang Khalik. Maka pandangan lahir & bathinnya menjadi sangat bersih dan suci.

Kebersihan bathin & Qolbunyalah yang akhirnya memudahkan beliau untuk menerima WAHYU dari yang Maha Bersih & Maha Suci.